de-javu

Malam itu, teringat tentang suatu mimpi

Mimpi besar yang pernah meninabobokkan. Ketika tuts keyboard terketuk,menyaksikan malam seperti berpindah tempat. Sebuah lorong kemudian terbuka. Ah, aku melihat sesosok lelaki berjalan ke suatu tempat. Memanggil sebuah nama, dan lalu muncul sosok berjilbab. Ah, tentulah itu kamu.

Aku juga menyaksikan sebuah tempat yang hening. Suara gemeretak di atas dinding, dan jatuh. Ah, itu bulir-bulir es dari AC yang jatuh ke lantai. Aku juga melihat seseorang sedang duduk hikmat menghadap komputer. ah, tentulah itu dirku

semua itu tergambar begitu rupa. Dan, di ruang yang berbeda, malam ini aku duduk di depan keyboard dan berlarut-larut. Namun suasananya sama; suasana malam yang mengecup kening hening malam-
malam yang khusuk dan menghusyuk.

Sebuah nama kemudianterpampang terpanggil di atas kepala dan jiwaku berbisik,

kau; sebab-sebab ledakan itu tak habis
-habis. Terima kasih. Membombardir semangat yang pernah membara
meski, tak kentara wujudnya. Setidaknya, malam ini
kekuatan itu masih memijarkan rona mimpi itu

meski masih sepinya
tak sunyi-sunyi.
16 Oktober 2008.

Komentar