Seorang Sahabat

Apakah ada yang melebihi cinta sang kekasih? Adakah yang lebih rapat dari udara? 

Dan lebih aman dan nyaman dari benteng para singgasana para raja? Sesungguhnya ada kesepian yang jauh lebih menyenangkan ketimbang sunyi yang kau damba di kala waktu tak lagi renyah. Hiruk pikuk di luar kamar mungkin membuatmu seakan ingin melempar ungkapan lebih berisik seperti peluru melesat, “brengsek”!!

Tetapi tidak dengan ini. Saat-saat kau memiliki satu kebersamaan kukuh dengan
sesuatu yang kau anggap “sahabat”. Jangan berdalih bahwa kau tak pernah menyimpan sunyi
maupun hiruk pikuk yang tak berisik;

carilah di semua tempat; tentu kau takkan menemukan hal paling aneh itu; ketika yang berisik ternyata menenangkan. Bahkan kau sampai lupa bahwa udara adalah dirimu.

Wahai sahabat! Aku yakin bahwa semua percikan memiliki cahayanya sendiri,
dan aku tahu, kau pasti akan kembali di sana.Di mana, semua tempat adalah perjuangan,
perjuangan yang pasti berembun.

Dari sela-sela jarak, ruang, dan waktu yang berjauh. Pastilah bersauh sahutan tentang itu
Dunia yang selama ini kita perbincangkan, bahwa setiap perjalanan yang menuju gerbang
akan selalu memiliki durinya tersendiri.

Semoga duri-duri itu, tak melemahkanmu
suatu saat kita pasti ketemu di sana,
tempat kita berbincang tentang

masa-masa terdahulu dengan
sorot mata yang lebih sumringah
ketimbang di masa-masa itu. 25 Januari 2009

Komentar